Powered By Blogger
Add to Technorati Favorites

Al Quran's verse

(Yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Alloh. Ingatlah, hanya dengan mengingati Alloh-lah hati menjadi tenteram. (Q.S. Ar-Ra'd, ayat 28).

Search Engine

Tuesday, January 31, 2006

Mari Membaca

Oleh: Ary Ginanjar Agustian
Dari bukunya: Emotion Spiritual Question

“Kaizen” adalah suatu metode yang sangat dipegang teguh di Jepang. Kaizen artinya adalah proses penyempurnaan secara terus menerus yang tiada henti. Kaizen inilah yang telah mengubah wajah Jepang menjadi sebuah bangsa yang memiliki suatu peradaban yang sangat maju saat ini, serta memiliki teknologi yang bahkan bisa mengalahkan “Barat”. Penguasaan mereka dalam bidang perdagangan dunia, telah menempatkan bangsa Jepang menjadi bangsa yang sangat diperhitungkan dalam percaturan dunia. Kaizen tidak akan pernah berjalan tanpa dilandasi oleh dorongan untuk berfikir dan belajar secara terus-menerus atau secara disiplin menuju ke arah kesempurnaan. Inilah rahasia keberhasilan mereka. Allah SWT, sesungguhnya mendorong manusia untuk melakukan hal ini.

“Restorasi Meiji” di Jepang adalah suatu langkah monumental untuk memperbaiki kondisi ekonomi, teknologi dan budaya bangsa Jepang. Ini merupakan suatu loncatan besar bangsa Jepang untuk suatu kemajuan di segala bidang. Pada masa sebelum restorasi ini dilakukan, Jepang adalah sebuah kekaisaran yang sangat tertutup. Kemudian ketika Restorasi Meiji dilakukan, mereka membubarkan sistem kasta, dimana saat itu kaum Samurai-lah yang memegang kendali bangsa Jepang. Namun sifat-sifat kaum Samurai yang baik tetap terpelihara dan bahkan dijadikan sikap teladan yang disebarkan ke seluruh rakyat Jepang seperti: sikap pantang menyerah; menjunjung tinggi kehormatan dan kepribadian; sopan-santun; ta’at kepada atasan dan selalu hemat.

Saat itu, untuk mengejar ketertinggalannya, kaum muda Jepang dikirim oleh pemerintahnya ke berbagai negara di kawasan Eropa dan Amerika secara besar-besaran, dengan tujuan untuk belajar. Semua buku-buku barat diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang sehingga memudahkan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dunia barat. Hingga saat inipun, hampir semua buku tentang ilmu pengetahuan barat telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang. Buku-buku di sana dijual dengan harga sangat murah. Dorongan ini telah membuat bangsa Jepang memiliki kebiasaan gemar membaca. Hal itu bisa dilihat dimana-mana di Jepang, baik di kereta api, di dalam bus kota, di stasiun-stasiun, atau dimana saja, hampir semua membaca.

Setelah semua ilmu pengetahuan telah mereka serap dan mereka kuasai, maka mereka menyempurnakannya lagi. Contoh: Produksi mobil di Amerika Serikat seperti Chrysler, Ford, atau Chevrolet umumnya berbentuk besar, berat dan boros bahan bakar. Oleh bangsa Jepang hal ini dibaca, dicermati, dievaluasi dan pada akhirnya disempurnakan. Kemudian lahirlah industri mobil Jepang yang memproduksi mobil ringan, murah dan hemat bahan bakar seperti merek Honda, Toyota dan Suzuki. Inilah contoh nyata dari suatu kebiasaan membaca, kebiasaan berfikir, dan kebiasaan mengevaluasi dan menyempurnakan. “Allah meninggikan derajat bagi kaum yang senantiasa berfikir”.

Dengan melihat hal demikian yang sangat positif bagi bangsa Jepang, ada baiknya kita mencontoh hal tersebut dengan membiasakan diri kita untuk selalu membaca buku-buku yang bernilai positif dan bermanfaat. Dan untuk lebih merealisasikan hal itu, kiranya kita perlu suatu tempat yang bernama perpustakaan umum atau perpustakaan pribadi untuk melatih diri kita agar mau membaca demi mencapai derajat yang tinggi seperti yang telah Allah SWT, janjikan kepada kita. Semoga Allah swt, memberkahi kita dengan hati yang lembut oleh ilmu pengetahuan. Katakanlah: “Samakah orang yang berilmu dan orang yang tiada berilmu...?” (Q.S. Az-Zumar, ayat 9).

No comments:

Search Engine