Powered By Blogger
Add to Technorati Favorites

Al Quran's verse

(Yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Alloh. Ingatlah, hanya dengan mengingati Alloh-lah hati menjadi tenteram. (Q.S. Ar-Ra'd, ayat 28).

Search Engine

Monday, December 26, 2005

Cerpen: Cintaku di India (Bag. 1)

"Krrriiiiiiinnnngggg....!!!" jam beker di meja belajarku telah berteriak dengan kerasnya untuk membangunkanku dari kekhusyu'an dalam tidur yang panjang.

"Hhhmmmm whhuuoooaaaahhh..." seraya meregangkan seluruh badan sambil menguap, aku mencoba untuk duduk bersandar supaya rasa kantuk yang sangat berat hilang dari peredaran tubuhku.

Kukedipkan dan kuusap mata yang sudah penuh dengan belek sambil melihat ke arah jam beker yang berbunyi. Kulihat waktu yang tertera di jam beker sudah menunjukkan pukul tujuh pagi.

"Haaahhh!!! Sudah jam tujuh!!!" kataku terperanjat karena ternyata aku bangun kesiangan.

Dengan cepat aku beranjak dari tempat tidurku walaupun masih saja tubuhku ini merasa seperti berada di dalam kapal laut. Kusambar handuk yang tergantung di dinding, kuambil sikat gigi dan shampo yang terletak di lemari lalu pergi beranjak mandi. Kututup pintu kamar mandi rapat-rapat supaya para pembaca tidak bisa melihatku saat mandi di kamar mandi. "Heheheh... Sorry La Yaooo". "Kling..." sambil mengedipkan mata ke arah pembaca.

Setelah mandi dan berpakaian rapih, kubuka jadwal yang tertera pada buku catatan kegiatanku hari ini. Ok, ternyata kegiatanku hari Minggu ini adalah pergi ke toko buku untuk mencoba membeli buku terbitan terbaru yang ada di toko buku shamshad.

Kuambil sepeda warisan dari teman-teman yang telah memberikannya kepadaku untuk dipakai kuliah, kubersihkan sepeda itu dari debu yang menempel dengan kain lap yang tergantung di dinding garasi Prof. Shabier, tuan rumahku.

Setelah gosok sana gosok sini, "Tik Hai..." sepedaku sudah bersih kembali.

Kunaiki sepeda warisanku dengan perlahan karena aku takut kalau ngebut di jalan akan tertabrak mobil atau motor yang lalu lalang di jalan raya Medical Road, pembaca tahu kan, seberapa sablengnya orang India kalau mengendarai kendaraannya, apalagi... sepedaku itu tanpa rem, wuihhh... kalau sempat tertabrak, habislah kita apalagi di India ini TIDAK ADA GARANSI untuk PARA KORBAN TABRAKAN karena mereka akan bersifat biasa-biasa saja setelah terjadi kecelakaan, berbeda dengan di Indonesia, para korban bisa menuntut biaya pengobatan atau perbaikan kerusakan.

Kulaju sepeda menuju toko buku di daerah Shamshad. Toleh kanan..., toleh kiri..., karena disepanjang jalan, banyak sekali cewek-cewek India yang cuantik-cuantik hilir mudik dengan menggunakan rikshaw, sejenis becak yang dikemudikan dari depan tanpa penutup untuk menghindari panas terik matahari dan hujan.

Ketika sebentar lagi sampai di Shamshad, karena saking asyiknya memandangi cewek-cewek yang lewat, tiba-tiba.... "Bbrraaakkk!!!..." sepedaku menabrak sebuah rikshaw yang melintas di depanku. Ternyata, rikshaw yang melaju dari seberang jalan itu mau belok ke arah jalan yang sedang kulintasi.

"Aduuuhhh..." rintihku karena aku merasa ada yang luka pada kakiku. Kulihat sepedaku sudah tergeletak dengan kondisi roda depan bengkok dan sebagian jari-jari rodanya patah.

Banyak orang yang mengerumuni kami tetapi bukan untuk menolong, hanya sekedar melihat. Aku langsung saja menuju korban yang menaiki rikshaw itu untuk menolongnya dengan membiarkan tukang rikshawnya kesakitan sendirian. "Lagian, kenapa belok sembarangan" kataku dalam hati kepada tukang rikshaw itu.

Ternyata, korban yang menaiki rikshaw itu adalah seorang cewek cantik berkerudung dengan menggunakan baju sari warna biru muda, berambut panjang dikepang dua. Kutolong ia untuk berdiri sambil berkata, "Are you is ok, mam?" tanyaku.

Ia menjawab dengan hanya mengangguk saja tanpa mengeluarkan kata-kata sepatahpun. "Oh, Alhamdulillah, ia baik-baik saja" kataku dalam hati dengan jantung yang deg-degkan karena baru kali ini aku menolong seorang gadis yang kecelakaan karena aku tabrak.

Kulihat ia membersihkan pakaiannya dari kotoran yang melekat akibat tergeletak di tanah tadi, lalu kupalingkan muka ke arah tukang rikshaw, kulihat ia meringis kesakitan sambil marah-marah kepadaku karena menabraknya. Hihihi..., aku hanya tersenyum saja kepadanya.

Setelah semuanya ternyata baik-baik saja, dan cewek cantik itu telah kembali menaiki rikshaw lalu mereka berlalu, akupun pergi sambil menenteng sepeda yang rusak ke arah tukang bengkel sepeda.

"Alhamdulillah, walaupun sepeda rusak dan kakiku sakit karena keseleo, tapi yang penting, cewek yang kutabrak itu tidak apa-apa" kataku dalam hati. (Bersambung)...

Fadllan Achadan
Aligarh - India

No comments:

Search Engine